Awalnya cuman modal nekat, memberanikan diri berharap semoga berhasil. Saat itu, saya merasa sangat minim yang namanya sebuah pengalaman. Saya merasa terlalu menutup diri di zona saya sendiri yang bahkan tidak membuat diri saya nyaman. Saya juga merasa, banyak sekali ketidaksempurnaan serta kekurangan yang ada pada diri saya, sehingga saya butuh sebuah prestasi dan pengalaman yang dapat membungkam semua kekurangan ini.
Saya mencoba mencari informasi mengenai kegiatan nasional, baik itu kompetisi, konferensi, maupun forum-forum lainnya. Finally, saya menemukan Indonesian Student Unite #2, cukup menarik bagi saya, sehingga saya memutuskan untuk mempersiapkan diri, mulai dari pendaftaran, melengkapi berkas membuat essay dan juga video berdurasi 60 detik. Setelah dinyatakan lulus, kembali berjuang lagi untuk mendapatkan sponsor secara finansial untuk keberangkatan dan sebagainya.
Cukup menguras energi waktu itu untuk mengajukan proposal kepada pihak pemerintah setempat. Hingga pada akhirnya, saya bisa berangkat dengan teman-teman satu daerah saya dengan bantuan dana dari pemerintah. Sangat bersyukur, event nasional pertama saya fully funded dari pemerintah kabupaten tempat saya tinggal.
Dulu namanya Sunda Kelapa, lalu diubah menjadi Jayakarta setelah itu mengalami 9 kali pengubahan nama hingga akhirnya menjadi DKI Jakarta. Tidak hanya rasa senang bisa sampai di kota ini, melainkan perasaan bahagia menjadi 1 diantara 100 siswa-siswa terbaik dari 1500+ pendaftar dari sabang sampai merauke untuk mengikuti ISUnite2.
Kegiatan ini diatur sedemikian rupa agar kita dapat berbaur satu sama lain, mulai dari sesi pemaparan materi oleh beberapa pemateri yang ahli dibidangnya. Masih jelas terukir dalam ingatan saya, pemateri hebat yang dihadirkan. Ada Kak Shakina dari lulusan Master of Applied Science, Monash University, Melbourne Australia yang merupakan Aliansi Selamatkan Anak Indonesia, ada juga Bapak pendiri Forum Indonesia Muda, Kak Nur Agis selaku Founder Banten Bangun Desa, dan yang tak kalah serunya ada Kak Cile' yang merupakan bagian dari kitabisa.com. Kata-kata mutiara dari Kak Cile' waktu itu yang paling saya ingat "Indonesia banyak gedung, sedikit jalan. Indonesia banyak pulau, sedikit jembatan. Orang baik di Indonesia itu banyak, tapi tidak terhubung". Satu lagi nih, yang gak kalah luar biasanya ada Kak Fajrin yang merupakan CFO Bukalapak. Ada kutipan pesan dari Kak Fajrin nih, katanya "Jika suatu hari nanti kita membuka usaha jangan sampai kita hanya membuatnya menjadi keren, tapi ada baiknya jika kita membuka usaha untuk menyelesaikan masalah yang ada dilapangan".
Tidak hanya itu, ada juga dari instansi pemerintahan yang memeriahkan kegiatan ini bahkan menjadi sponsor. Komisi Pemberantasan Korupsi yang dimana para pejuang muda ISUnite #2 ditantang untuk menyelesaikan misi pertama yaitu boardgame dari KPK. Ada dua boardgame yang dimainkan yaitu Terajana dan PDKT. Terajana adalah permainan semacam monopoli yang tiap kotaknya ada tiga kartu: tantangan, pertanyaan, acak kata. Isi dari kartu-kartu ini adalah wawasan seputar Indonesia. Tujuan dari permainan ini yaitu untuk membentuk integritas para generasi muda dan berani bersikap jujur, karena kata KPK "Berani Jujur Itu Baik". Sedangkan untuk boardgame PDKT merupakan permainan untuk mengajak pemain mengikuti sebuah misi, dan pemain ditantang untuk mengetahui apakah misi tersebut baik atau tidak dengan tujuan permainan ini untuk mengasah pikiran dan meyakinkan orang lain antara hal yang positif dan negatif. Serunya lagi, tiap peserta akan diberikan masing-masing satu boardgame untuk dibawa pulang. Saya memilih Terajana untuk saya bawa ke kampung halaman saya, karena saya ingin memperkenalkan KPK dengan cara yang lebih menarik melalui boardgame ini dan menumbuhkan sikap jujur dan anti korupsi sejak dini. Terima kasih KPK yang telah memberikan energi positif selama di ISUnite #2 hingga hari ini beserta segudang ilmu yang sangat bermanfaat bagi kami para pejuang muda Indonesia.
Dihari selanjutnya, para pejuang muda ini diberi misi yaitu Adventure Journey, sangat sangat seru. Misi ini dimulai dari penginapan yaitu di Asrama Haji Pondok Gede (dekat TMII) jam setengah enam pagi. Kita dibagi beberapa kelompok, satu kelompok ada 7-8 orang dan satu kakak panitia. Agendanya yaitu para pejuang diberikan kode menuju tempat tersembunyi. Masing-masing kelompok dibagikan kartu Trans Jakarta, saldonya udah terisi, intinya panitia sudah mengatur sedemikian rupa. Selama di perjalanan menggunakan Trans Jakarta, ada misi juga, tapi aku lupa misinya apa. Tapi dijamin seru. Semua tim berlomba-lomba buat sampai di titik pemberhentian pertama yaitu di Energy Building, kalau gak salah sekitaran GBK, semuanya udah seperti dikejar-kejar anjing, turun dari halte langsung lari.
Di gedung Energy Building ini kita bertemu dengan tiga pembicara inspiring. Pada waktu itu, saya belajar banyak mengenai kegigihan kita dalam mencapai suatu tujuan. Kata salah satu pembicara "Saya tidak pernah puas dengan satu hal, sehingga saya selalu berusaha mencari dan mewujudkan beberapa hal". Ada President Director Citra Panji Manunggal yang memberikan semangat kepada kami, ada juga Komisaris Utama Medco Group dan Presiden Komisaris PT.Meta Archipelago Hotel yang merupakan salah satu pengusaha sukses di Indonesia. Tidak hanya sampai disitu, misi selanjutnya ke Museum Gajah, disana kita harus mewawancarai pengunjung dan meminta mereka untuk menceritakan tentang identitas diri hingga pengalaman inspiratif dalam hidup mereka. Tantangan ini harus di upload di sosial media instagram sebagai buktinya.
Sampailah kita, di misi terakhir. Scan barcode pada petunjuk yang diberikan ternyata lokasi terakhir yaitu di Monumen Nasional. Inilah pertama kalinya saya berkunjung ke Monas, tidak hanya jalan-jalan, melainkan menambah ilmu dan pengalaman bersama 100 pejuang muda se-nusantara. Puncak acara yaitu pada malam hari dengan tajuk penampilan api ekspresi. Para pejuang muda menggunakan baju kebanggaan daerah, menunjukkan adat-adat yang ada di Indonesia yang sangat beragam namun tetap satu.
Walau cuman empat hari bersama, rasanya sudah seperti keluarga saja. Setiap momen diciptakan untuk mewujudkan yang namanya kebersamaan dan keberagaman. Saya sangat bersyukur bisa hadir ditengah-tengah orang hebat seperti mereka, ada yang sebagai penulis buku, ada seorang duta daerah, ada yang sudah go internasional (aku nyusul aja), ada yang udah pernah juara lomba sana sini, dan masih banyak latar belakang lainnya. Namun, karena latar belakang yang berbeda itulah yang menjadi penyemangat dan pendorong kami untuk terus maju berproses. Agar setiap mimpi tidak hanya dibangun tapi diwujudkan. Terima kasih kepada Forum Indonesia Muda, Maxima Indonesia (Social Impact Agency), serta para sponsor: Bukalapak, Kompas, Mizan, Milo, Dompet Dhuafa, KPK dan masih banyak lagi.
Terima kasih atas semua kesempatan yang luar biasa ini. Terima kasih ISUnite #2 telah menjadi tangga pertama saya terciptanya semangat untuk terus berkarya dan berprestasi. "Petualangan Karya Pemuda Negeri".
Dulu namanya Sunda Kelapa, lalu diubah menjadi Jayakarta setelah itu mengalami 9 kali pengubahan nama hingga akhirnya menjadi DKI Jakarta. Tidak hanya rasa senang bisa sampai di kota ini, melainkan perasaan bahagia menjadi 1 diantara 100 siswa-siswa terbaik dari 1500+ pendaftar dari sabang sampai merauke untuk mengikuti ISUnite2.
Kegiatan ini diatur sedemikian rupa agar kita dapat berbaur satu sama lain, mulai dari sesi pemaparan materi oleh beberapa pemateri yang ahli dibidangnya. Masih jelas terukir dalam ingatan saya, pemateri hebat yang dihadirkan. Ada Kak Shakina dari lulusan Master of Applied Science, Monash University, Melbourne Australia yang merupakan Aliansi Selamatkan Anak Indonesia, ada juga Bapak pendiri Forum Indonesia Muda, Kak Nur Agis selaku Founder Banten Bangun Desa, dan yang tak kalah serunya ada Kak Cile' yang merupakan bagian dari kitabisa.com. Kata-kata mutiara dari Kak Cile' waktu itu yang paling saya ingat "Indonesia banyak gedung, sedikit jalan. Indonesia banyak pulau, sedikit jembatan. Orang baik di Indonesia itu banyak, tapi tidak terhubung". Satu lagi nih, yang gak kalah luar biasanya ada Kak Fajrin yang merupakan CFO Bukalapak. Ada kutipan pesan dari Kak Fajrin nih, katanya "Jika suatu hari nanti kita membuka usaha jangan sampai kita hanya membuatnya menjadi keren, tapi ada baiknya jika kita membuka usaha untuk menyelesaikan masalah yang ada dilapangan".
Tidak hanya itu, ada juga dari instansi pemerintahan yang memeriahkan kegiatan ini bahkan menjadi sponsor. Komisi Pemberantasan Korupsi yang dimana para pejuang muda ISUnite #2 ditantang untuk menyelesaikan misi pertama yaitu boardgame dari KPK. Ada dua boardgame yang dimainkan yaitu Terajana dan PDKT. Terajana adalah permainan semacam monopoli yang tiap kotaknya ada tiga kartu: tantangan, pertanyaan, acak kata. Isi dari kartu-kartu ini adalah wawasan seputar Indonesia. Tujuan dari permainan ini yaitu untuk membentuk integritas para generasi muda dan berani bersikap jujur, karena kata KPK "Berani Jujur Itu Baik". Sedangkan untuk boardgame PDKT merupakan permainan untuk mengajak pemain mengikuti sebuah misi, dan pemain ditantang untuk mengetahui apakah misi tersebut baik atau tidak dengan tujuan permainan ini untuk mengasah pikiran dan meyakinkan orang lain antara hal yang positif dan negatif. Serunya lagi, tiap peserta akan diberikan masing-masing satu boardgame untuk dibawa pulang. Saya memilih Terajana untuk saya bawa ke kampung halaman saya, karena saya ingin memperkenalkan KPK dengan cara yang lebih menarik melalui boardgame ini dan menumbuhkan sikap jujur dan anti korupsi sejak dini. Terima kasih KPK yang telah memberikan energi positif selama di ISUnite #2 hingga hari ini beserta segudang ilmu yang sangat bermanfaat bagi kami para pejuang muda Indonesia.
Dihari selanjutnya, para pejuang muda ini diberi misi yaitu Adventure Journey, sangat sangat seru. Misi ini dimulai dari penginapan yaitu di Asrama Haji Pondok Gede (dekat TMII) jam setengah enam pagi. Kita dibagi beberapa kelompok, satu kelompok ada 7-8 orang dan satu kakak panitia. Agendanya yaitu para pejuang diberikan kode menuju tempat tersembunyi. Masing-masing kelompok dibagikan kartu Trans Jakarta, saldonya udah terisi, intinya panitia sudah mengatur sedemikian rupa. Selama di perjalanan menggunakan Trans Jakarta, ada misi juga, tapi aku lupa misinya apa. Tapi dijamin seru. Semua tim berlomba-lomba buat sampai di titik pemberhentian pertama yaitu di Energy Building, kalau gak salah sekitaran GBK, semuanya udah seperti dikejar-kejar anjing, turun dari halte langsung lari.
Di gedung Energy Building ini kita bertemu dengan tiga pembicara inspiring. Pada waktu itu, saya belajar banyak mengenai kegigihan kita dalam mencapai suatu tujuan. Kata salah satu pembicara "Saya tidak pernah puas dengan satu hal, sehingga saya selalu berusaha mencari dan mewujudkan beberapa hal". Ada President Director Citra Panji Manunggal yang memberikan semangat kepada kami, ada juga Komisaris Utama Medco Group dan Presiden Komisaris PT.Meta Archipelago Hotel yang merupakan salah satu pengusaha sukses di Indonesia. Tidak hanya sampai disitu, misi selanjutnya ke Museum Gajah, disana kita harus mewawancarai pengunjung dan meminta mereka untuk menceritakan tentang identitas diri hingga pengalaman inspiratif dalam hidup mereka. Tantangan ini harus di upload di sosial media instagram sebagai buktinya.
Sampailah kita, di misi terakhir. Scan barcode pada petunjuk yang diberikan ternyata lokasi terakhir yaitu di Monumen Nasional. Inilah pertama kalinya saya berkunjung ke Monas, tidak hanya jalan-jalan, melainkan menambah ilmu dan pengalaman bersama 100 pejuang muda se-nusantara. Puncak acara yaitu pada malam hari dengan tajuk penampilan api ekspresi. Para pejuang muda menggunakan baju kebanggaan daerah, menunjukkan adat-adat yang ada di Indonesia yang sangat beragam namun tetap satu.
Walau cuman empat hari bersama, rasanya sudah seperti keluarga saja. Setiap momen diciptakan untuk mewujudkan yang namanya kebersamaan dan keberagaman. Saya sangat bersyukur bisa hadir ditengah-tengah orang hebat seperti mereka, ada yang sebagai penulis buku, ada seorang duta daerah, ada yang sudah go internasional (aku nyusul aja), ada yang udah pernah juara lomba sana sini, dan masih banyak latar belakang lainnya. Namun, karena latar belakang yang berbeda itulah yang menjadi penyemangat dan pendorong kami untuk terus maju berproses. Agar setiap mimpi tidak hanya dibangun tapi diwujudkan. Terima kasih kepada Forum Indonesia Muda, Maxima Indonesia (Social Impact Agency), serta para sponsor: Bukalapak, Kompas, Mizan, Milo, Dompet Dhuafa, KPK dan masih banyak lagi.
Terima kasih atas semua kesempatan yang luar biasa ini. Terima kasih ISUnite #2 telah menjadi tangga pertama saya terciptanya semangat untuk terus berkarya dan berprestasi. "Petualangan Karya Pemuda Negeri".
EmoticonEmoticon